Jadwal Posting Medsos

Dear Kakak dan Adik anggota ILUNI SMA 34 yang baik..

ilunisma34.com sebagai wadah bersama Alumni SMA 34, segera mungkin akan menjalankan program yang sangat menarik dan asik yang tujuannya dari alumni untuk semua. ilunisma34.com akan memanfaatkan secara maksimal sosmed sebagai tempat beraktifitas POSITIF, salah satunya mempromosikan Usaha/UKM yang dimiliki/dijalankan oleh Alumni SMA 34. Karna itu akan dijalankan secara scheduler/terjadwal automatic (mengunakan aplikasi) untuk promosi di website kita ilunisma34.com. Berikut ini adalah jadwal postingan UKM teman-teman kita di ilunisma34.com ya.

[kuliner] Senin dan Kamis,
[fashion] Selasa dan Jumat,
[lainnya] Rabu.

Silakan dikontak ke masing-masing pemilik usaha ya. Biar kita bisa berkembang bersama-sama.
Oh ya, jangan ketinggalan juga infonya di medos:

www.facebook.com/groups/iluni/
www.facebook.com/RLA34/
www.instagram.com/ilunisma34/

Buat Kakak dan Adik yang berminat ikutan, silakan daftarkan/register usaha/UKM nya di website ilunisma34.com melalui link ini klik saya
Raisa - RLA2017

Raisa : Tetap Panggil Kakak

Raisa Andriana terkadang masih sering kelepasan memanggil Afgan dengan sapaan “kakak” karena terbawa kebiasaan di masa SMA. Kedua penyanyi solo ini pernah sama-sama satu sekolah di SMAN 34 Jakarta di bilangan Pondok Labu,Jakarta Selatan. Afgan dari angkatan 2007, sementara Raisa dari angkatan 2008.

“Padahal. dia sudah sering minta-minta. ‘jangan panggil kakak dong’, kata Raisa. Tetapi susah ya, sudah kebawa dari SMA. Tetap saja panggil ‘kak’, he-he-he, ” ujar Raisa di panggung saat tampil di konser Reuni Lintas Angkatan SMAN 34 1976-2017. Sabtu (21/10).

Siang ini pertama kalinya Raisa kembali lagi SMA-nya setelah lulus hampir sepuluh tahun lalu. Ia merasakan kembali suasana sekolah yang pernah mengisi hari-harinya selama, tiga tahun.
“Beda tetapi enggak beda juga. Bangunannya masih sama ya. tetapi kayaknya lebih cling,” kata Raisa di panggung.

Untuk menghangatkan suasana reuni, Raisasa pun sengaja membawakan lagunya yang berjudul “Terjebak Nostalgia” dan lagu “Could It be Love” yang bercerita tentang cinta pertama.

Sebelum lagu terakhir, Raisa juga sempat penasaran, mencari-cari angkatannya. “Angkatan gue, 2008 mana sih? Ada kan?” ujarnya sambil kepalanya menjulur ke arah penonton, mencari-cari.

Sumber : kompas.com

 

 





Batik Bebas Selain Batik Seragam SMA 34

Ada hal berbeda yang saya temui ketika berkunjung ke SMAN 34 Jakarta pada hari Kamis. Ternyata siswa-siswinya diperbolehkan untuk mengenakan batik dengan corak dan warna yang bebas. Namun celana dan roknya tetap berwarna abu-abu.

Saya merasa takjub juga karena waktu sekolah dulu belum mengalami hal ini. Baju batik yang dulu saya kenakan di hari Kamis berwarna putih dan motifnya sangat sederhana. Baju itu masih dipertahankan hingga sekarang namun dipakai pada hari Jumat dan modelnya dimodifikasi menjadi baju muslim.

Wah, mantap deh! Inilah efek dari makin banyaknya para pengguna batik di negeri ini. Dan efek itu terasa di SMAN 34 Jakarta.

Hmmm, mungkin sekolah-sekolah lain juga menerapkan hal ini?

Peresmian Masjid Baitul Ilmi Oleh Menteri Agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 34 Pondok Labu, Jakarta, ingin memadukan antara ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keagamaan. Pasalnya, sekolah tersebut mempunyai visi unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) serta Iman dan Takwa.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah SMA 34 Jakarta, Taga Raja, saat peresmian Masjid Baitul Ilmi. Beliau akan memaksimalkan fungsi masjid tersebut sebagai pusat kegiatan.

“Masjid ini harus menjadi pusat perkembangan ilmu,” ujar Taga Raja, di SMA 34 Jakarta, Jumat (7/4).

Berdirinya masjid tersebut, kata dia, menjadikan kegiatan shalat berjamaah keharusan terutama dzuhur. Termasuk kajian Ke-Islaman akan dipusatkan di masjid, kegiatan tersebut sebelumnya dilakukan di dalam kelas.

Kemudian, adanya masjid tersebut diharapkan mampu menebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Karena itu, di masjid tersebut juga disediakan suatu tempat agar juga bisa digunakan oleh non-Muslim.

Taga Raja menjelaskan latar belakang pendirian masjid tersebut atas keprihatinannya terhadap tempat ibadah. Warga sekolah harus mengantri untuk berjamaah apabila akan melaksanakan shalat. Kemudian sekolah juga kesulitan mengontrol ibadah siswa-siswinya.

Pembangunan masjid yang memakan dana sekitar Rp 1,7 miliar tersebut, menurut Taga Raja hasil dari sumbangan masyarakat. Sementara itu, Kepala Bidang SMP-SMA sekaligus mewakili Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Faturin Zain berharap masjid tersebut menjadi sarana mendidik moral siswa dan siswi.

“Negara kita, orang pintar banyak, tapi yang bermoral kurang,” kata Faturin.

Faturin menginginkan sekolah di Jakarta mampu melahirkan siswa yang pandai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun mereka juga mempunyai sikap yang jujur dan amanah.

Masjid tersebut diresmikan langsung oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Menag melakukan pemotongan pita sebagai simbol peresmian Masjid Baitul Ilmi.

 

sumber: Republika

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/04/07/oo1s0j328-sma-34-ingin-jadikan-masjid-pusat-perkembangan-ilmu